Kalo orang Indonesia bilang SAWO, itu maksudnya nama buah yang warnanya kecoklatan, kalo dia masih mentah biasanya suka ada getahnya warna putih dan warna buahnya agak pucat. Kalo terlalu mateng daging buahnya biasanya jadi berwarna coklat kemerahan. Rasa buahnya manis kaya gula, paling enak kalo di-jus sambil dicampur susu, nyam :D. Sawo ini kalo di ilmu nama-nama pohon (taksonomi tumbuhan) termasuk genus Manilkara, jenisnya bisa macem-macem, dari mulai Manilkara kauki, Manilkara hexandra, dll. Manilkara zapota yang paling terkenal di Indonesia yang warna buahnya identik dengan warna kulit bangsa Indonesia. Salah satu alasan karena karakteristik getahnya yang putih kaya susu, maka dia masuk family Sapotaceae (jenis balam-balaman).
Pohon sawo bisa tumbuh sampai setinggi 40 m dan selebar 100 cm. Dia biasanya hidup di dataran rendah, jadi dia ngga bisa tumbuh dengan normal di tempat yang lebih dari 500 mdpl. Kalo mau nanam pohon sawo bisa dari bijinya yang berwarna hitam, caranya bijinya disemaiin seperti biasa dan dalam waktu 2,5 minggu biasanya udah mulai berkecambah. Tapi kalo mau pohon yang cepet berbuah, bagusnya nanam hasil cangkokan atau hasil okulasian ajah.Selain buahnya yang bisa dimakan, kalo udah tua, kayu pohon sawo ini dikategoriin sebagai kayu heavy hardwood, artinya kayunya kuat dan bisa dijadiin buat konstruksi rumah. Di Bali, kayunya biasanya dipake buat furniture dan bahan pahatan yang oke banget (saking okeh-nya, banyak orang nebang pohon sawo tanpa ditanam lagi, akibatnya pohonnya jadi langka). Kalo kayunya dah terkubur beribu-ribu tahun, bisa juga jadi batu bara nantinya. Warna kecoklatan bukan cuma bisa diliat di buahnya, tapi kayunya juga berwarna kecoklatan.
Orang-orang Jawa percaya kalo nanam pohon sawo di depan rumahnya katanya membawa keberuntungan. *iya, untung buat yang hobi makan sawo..:D...*
*Gambar di-post ini diambil dari web*
